11 April, 2013

Untuk ASHAR ARSYAD


Roda pembaruan pembelajaran di sekolah TERUS digulirkan oleh DBE3. Pelatihan yang diikuti oleh para guru ini akan memicu perubahan, tidak sekadar menguatkan metode CBSA, PAKEM, tapi benar-benar mencerahkan guru plus ICAREnya. Dengan hadirnya PRIORTIAS kini, roda perubahan pembelajaran kini kian mengalami perubahan peningkatan yang semakin signifikan. Buktinya ... kabupaten Mitra DBE menempati urutan atas dalam prestasi peserta didik. DBE melahirkan banyak guru prestasi tingkat nasional. Empat tahun terakhir, wakil sulsel untuk guru teladan dari kabupaten mitra .... (benner kan???). Secara langsung atas bimbingan Pak Ashar ... OOooohhh tentu TIIIDAAAAK. Tetapi ...hal tsb memiliki garis singgung dengan ASHAR ARSYAD. PRIORITAS kini hadir di tengah-tengah para guru yang merambah dunia pendidikan. Dan "katanya" ... ekspand dengan sekian kabupaten .... sungguh suatu terobosan yang SMART dalam peningkatan SDM Tenaga Pendidik dan Kependidikan di satuan pendidikan. Semoga .... saya yang dipedalamn, masih terimbas di PRIORITAS ini .... (Ha..ha...ha..... ngerayu ni yooo).
Untuk ASHAR ARSYAD ..... Laa raeba pilih .......

AZHAR ARSYAD : BERGELUT DALAM DUNIA GURU



Sulitkah Menjadi Guru Sukses dan Profesional Agar Dicintai Murid-muridnya Sampai Mati? Ashar Arsyad pernah berkata pada saya ”MENJADI guru itu gampang-gampang susah. Mengampu pelajaran tertentu yang telah ditekuni sekian lama dan terus berulang tentu bukanlah pekerjaan sulit. Namun menghadapi murid yang selalu berganti tiap tahun, memiliki karakter berbeda, dan tingkat penyerapan terhadap materi pelajaran yang tak sama, pasti membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi”…. Masih terngiang kalimat tsb. Memang…, guru yang tak sabar dan kurang telaten akan terkurung oleh frustasi. Profesi mulia sebagai guru terasa sebagai sebuah beban yang terus menghimpit. Bisa-bisa guru menjadi stres. Padahal guru dalam berbagai sisi menjadi ukuran nilai yang darinya murid bercermin untuk merangkai makna keteladanan.
Lalu bagaimanakah cara mengatasi hal tersebut, apakah menjadi seorang guru yang sukses dan profesional dapat dicintai murid-murid?Sulitkah?
Sukses adalah apa yang kita pikirkan dan kita ingin raih. Setiap orang memiliki arti sukses yang berbeda-beda. Ada yang menginginkan kesuksesan dalam bidang karir, materi, profesi, ada juga yang menginginkan kesuksesan dalam bidang sosial keagamaan. Menjadi guru merupakan salah satu profesi unik, di mana kesuksesan guru tidak hanya terkait pada dirinya sendiri, tetapi juga terkait dengan anak didiknya. Seorang guru dianggap berhasil jika mampu menghasilkan anak didik dengan nilai-nilai hasil pelajaran yang baik, akhlak yang baik, sikap mental yang baik, dan juga kemampuan dan keterampilan hidup sesuai dengan usianya. Jadi, sangat menarik bahwa kesuksesan seorang guru terkait tidak hanya saat anak didik belajar di sekolah, tetapi juga saat anak didik tersebut keluar dan lulus dari sekolah.
Menurut saya, penilaian sukses bukan sekedar bahwa seorang guru telah menjalankan program kegiatan belajar secara benar, tetapi justru datang dari anak-anak itu sendiri yang merasa senang dengan aktifitas bermain sambil belajar yang kita diselenggarakan. (Cara seperti telah saya terapkan, imbas dari DBE3 Sulsel-USAID yg ditukangi oleh Kang Ashar Arsyad).
Seorang guru yang sukses adalah guru yang mampu mengelola murid-muridnya dengan baik, mampu mendidik siswa-siswinya dengan penuh kasih sayang, selalu tampak senang dan bersemangat dalam mengajar, dimana dalam hal ini, akan membuat siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar.
Lalu, apakah dengan adanya kesuksesan seorang guru dalam mendidik siswanya, mencerminkan profesionalisme seorang guru?. Mampukah guru memperlihatkan keprofesionalannya dengan nyata?. Solusinya ada …. 
Hal ini akan Nampak apabila Kak Ashar Arsyad diberikan amanah “Duduk di Legislatif” sbg pemikir dalam dunia guru ….
To malebbiku .... ini amanah untuk dari kita semua untuk generasi penerus bangsa .....